Program hilirisasi terus digalakkan oleh Pemerintah Indonesia, yang dampaknya akan muncul berbagai industry pengolahan hasil tambang yang lebih kehilir diantaranya adalah industry smelter. Bergeraknya beberapa industry di sektor pertambangan akan mengakibatkan kebangkitan bisnis supporting industry ini yang pada akhirnya akan berdampak pula pada GDP di sektor pertambangan di Indonesia. Berdasarkan data BPS, perkembangan GDP untuk sektor Mining & Quarrying terlihat meningkat tajam pada dua tahun terakhir, pada tahun 2021 GDP berdasarkan harga terkini mencapai Rp. 1.524 Trliun, kemudian meningkat lagi menjadi Rp. 2.393 Triliun pada tahun 2022. Berarti ada peningkatan kontribusi terhadap GDP total di Indonesia yaitu dari 9% menjadi 12%, karena GDP total berdasarkan harga terkini pada tahun 2021 mencapai Rp. 16.971 Triliun kemudian tahun 2022 sudah mencapai Rp. 19.588 Triliun.
Dengan perkembangan GDP Mining & Quarrying di dalam negeri yang meningkat signifikan akibat dari hilirisasi hasil tambang maka menjadikan para pelaku industry supporting industry ini, yaitu salah satunya adalah sektor industry kimia menjadi tertantang untuk dapat berkontribusi. Jika industry pertambangan semakin bergairah, maka sebagai akibatnya adalah semakin terbukanya peluang pasar industry kimia pertambangan di dalam negeri. Seperti diketahui bahwa masih banyak produk kimia pertambangan yang belum di produksi di Indonesia. Jikalaupun sudah diproduksi, ternyata kapasitas produksinya masih belum dapat memenuhi kebutuhan industry pertambangan, karena sebagian besar produknya juga masih diserap oleh industry lain diluar pertambangan. Dengan demikian dari tahun ketahun masih terjadi difisit pasokan produk kimia di industri pertambangan, seperti soda api, sodium cyanide asam nitrat dan produk kimia pertambangan lainnya.
Dengan kondisi pasar industry kimia pertambangan di Indonesia seperti yang telah digambarkan di atas, maka BIZTEKA tertarik untuk membahasnya lebih dalam tentang salah satu industry kimia pertambangan yaitu Sodium Sianida. Untuk itu pada edisi September 2023 ini, Jurnal Bisnis Bizteka menyajikan Profil Industri yang berjudul “PROSPEK INDUSTRI DAN PASAR SODIUM SIANIDA (NaCN) DI INDONESIA”. Dengan pemaparan yang cukup informatif ini semoga akan lebih menarik minat bagi pelaku bisnis khususnya bisnis di industry kimia di Indonesia.
Untuk selanjutnya Bizteka hanya berharap, semoga dengan mulai bergairahnya industry pengolahan hasil tambang di Indonesia dari mulai eksplorasi, eksploitasi dan proses pemurnian serta produk hilirnya, maka akan merangsang industry kimia pertambangan di dalam negeri semakin berkembang. Semoga…!!!