Besarnya impor Diazinon ini dikarenakan penggunaan produk tersebut sangat luas untuk membasmi serangga dalam industri pertanian. Zat ini juga efektif dalam membasmi serangga di dalam tanah dan ectoparasit seperti kutu pada domba. Untuk penggunaan rumah tangga, diazinon juga efektif untuk membasmi kecoa, semut, kutu karpet, dan serangga pada hewan piaraan. Nama dagang untuk diazinon adalah Knox-Out, Dianon, atau Basudin.
Menurut informasi yang diperolah BIZTEKA tidak hanya diazinon, bahan insektisida yang beredar didalam negeri banyak yang masih didatangkan dari luar negeri diantaranya Klorfenapir, Alfa Sipermetrin, Imidakloprid, Profenofos, Asefat, Beta Sipermetrin, Chorpyrifos, Sipermetrin, Metomil, Dimetoat, Spinetoram, Klorfenapir dan lainnya.
Sementara itu bila dilihat negara asalnya, pemasok terbesar Diazinon ke Indonesia pada tahun 2015 lalu adalah China dengan volume pasok mencapai 143 ton dengan nilai US$ 932 ribu. Kemudian diikuti oleh Jepang sebesar 9 ton senilai US$ 42 ribu, Amerika Serikat sebesar 1 ton senilai US$ 5 ribu. Sementara itu negara lainnya Singapura, Francis, Inggris dan Jerman pasoknya masih relatif kecil, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Impor Diazinon Menurut Negara Asal, 2015