Pelaku usaha peternakan unggas menyatakan upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian yang melarang penggunaan zat Antibiotic Growth Promotan (AGP) atau antibiotic pemacu pertumbuhan, pada pakan dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya produksi.
Produkstivitas peternakan bisa menurun hingga 6% – 15% pada kandang open house dan 2% – 5% pada kandang closed house, padahal 70% pada industri peternakan unggas nasional, sebagian besar masih menerapkan konsep kandang terbuka (open house).
Selain itu GPMT juga menyoroti biaya pakan yang tak lagi efesien pasca implementasi permentan tersebut. Sebelumnya peternak hanya perlu 1,6 kg pakan untuk mencapai bobot 1,8 kg – 2 kg dengan siklus hidup 30 hari – 32 hari, sedangkan tanpa AGP, rasio pada pakan terhadap peningkatan berat badan dapat bertambah 8% hingga 10%.