Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2012 impor enzim tercatat sebesar 4.636 ton senilai US$ 35.438 ribu, kemudian pada tahun 2013 terlihat menurun menjadi sebesar 4.138 ton senilai US$ 28.507 ribu.
Tetapi pada tahun 2014 impor kembali mengalami kenaikan menjadi sebesar 6.909 ton senilai US$ 27.251 ribu. Pada tahun 2015 impor enzim kembali menurun menjadi sebesar 4.839 ton senilai US$ 31.953 ribu. Namun demikian pada tahun 2016 impor meningkat kembali menjadi sebesar 5.707 ton senilai US$ 35.823 ribu. Secara keseluruhan impor enzim Indonesia dalam tahun 2012-2016 tumbuh dengan laju 11,05% per tahun, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
China Pemasok Terbesar
Pemasok paling besar enzim ke Indonesia adalah negara tirai bambu China, pada tahun 2016 lalu impor enzim dari negara tersebut mencapai 2.321 ton atau merupakan 40,68% dari total impor Indonesia dengan nilai US$ 12.3734 ribu.
Pemasok lainnya adalah Thailand sebanyak 956 ton atau berkontribusi 16,76% senilai US$ 2.198 ribu, Finlandia sebesar 898 ton atau 15,74% senilai US$ 6.942 ribu. Selengkapnya mengenai negara pemasok enzim ke pasar Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.