RI INCAR PERINGKAT DUA PENGHASIL KAKAO TERBESAR DI DUNIA /BIZTEKA – 20-Juni-2017
Peremajaan perkebunan kakao diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menambah pasokan bahan baku bagi industri. Jusuf Kalla mengatakan kapasitas industri pengolahan kakao di dalam negeri meningkat namun kekurangan bahan baku sehingga harus impor. Peningkatan industri tersebut menyusul adanya kebijakan bea ekspor sehingga industri ikut berkembang. Dengan peremajaan perkebunan kakao tersebut diharapkan Indonesia bisa merangkak naik ke peringkat kedua sebagai negara penghasil kakao terbesar dunia.
Produksi Kakao Meningkat Tipis
Produksi kakao Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2012-2016) mengalami fluktuasi dengan pertumbuhan rata-rata 1,04% pertahun. Produksi tahun 2012 tercatat 740.513 ton, turun menjadi 720.862 ton di tahun 2013, kemudian naik sedikit ditahun 2014 menjadi 728.414 ton dan turun cukup tinggi di tahun 2015 menjadi hanya 661.243 ton, kemudian naik kembali di tahun 2016 menjadi 760.429 ton, seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Produksi Kakao Menurut Wilayah
Sentra produksi kakao di tanah air adalah wilayah Sulawesi, dimana produksi tahun 2014 tercatat 484.387 ton, menurun di tahun 2015 menjadi 431.331 ton dan di tahun 2016 diperkirakan produksinya meningkat menjadi 494.241 ton.
Sementara itu, produksi kakao ditahun 2016 wilayah Sulawesi menguasai sekitar 65%, kemudian Sumatera 22,15% dan Jawa sebesar 4,75%. Data selengkapnya produksi kakao menurut wilayah dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.