Perkembangan Produksi Polystyrene di Indonesia

produsen konsumsiPerkembangan Produksi Polystyrene di Indonesia, produsen Polystyrene sudah ada sejak lama, dan pernah tercatat ada lima perusahaan. Namun seiring perjalanan waktu, dengan adanya perjanjian perdagangan bebas antar negara, yaitu dengan dikenakannya bea masuk 0% terhadap biji plastik, akibatnya  terjadi serbuan produk impor dipasar lokal, telah menimbulkan dampak yang cukup luas terhadap industri Polystyrene di Indonesia.

Ada beberapa produsen sudah tidak berproduksi lagi dan merubah haluan ke bisnis lain, berhentinya sejumlah produsen Polystyrene di dalam negeri, ternyata memaksa produsen yang ada menjadi produktif, bahkan dalam lima tahun terakhir ini produksinya mengalami pertumbuhan positif bahkan sampai dengan tahun 2019 lalu.

Meningkatnya produk bahan baku plastik tidak terlepas karena saat ini belum ada material alternatif yang lebih baik untuk menggantikan plastik PS. Adapun saat ini plastik dipakai secara luas bukan hanya untuk kemasan, melainkan juga untuk komponen elektronik dan appliences serta produk plastik lainnya, tetapi disisi lain pengusaha melihat, meskipun produksi bijih plastik (polystyrene) setiap tahun meningkat, namun kedepannya, industri ini menghadapi sejumlah tantangan seperti penerapan cukai pada seluruh produk plastik pada tahun 2022. Kebijakan ini dipastikan memberi dampak di sektor ritel, dimana dikhawatirkan terjadi pelemahan daya beli. Hal tersebut selanjutnya akan memukul industri kemasan (plastic converter), yang pada akhirnya akan memukul industri plastik hulu (petrochemicals industry). untuk lebih detilnya mengenai Perkembangan Produksi Polystyrene di Indonesia terdapat dalam jurnal Bizteka edisi Juli 2021 di bahan secara lengkap pada profil industri Prospek Industri dan Pemasaran POLYSTYRENE di Indonesia” (daftar isi)

Produksi Konsumsi Produsen POLYSTYRENE

Scroll to Top
Buka WhatsApp
Butuh Bantuan?
Scan the code
care
Hello 👋
Apa yang bisa kami bantu?