Produksi Tinta Cetak di Indonesia. Tinta cetak menjadi bahan baku utama industri percetakan selain kertas dan perekat. Tinta seperti jantung dalam dunia percetakan. Tinta menjadi hal yang utama bagi semua perusahaan percetakan agar perusahaan mereka dapat berproduksi,
Pada 2020, industri percetakan di Indonesia mengalami sedikit gangguan yang dikarenakan Covid – 19 yang mengakibatkan industri hulu produksi tinta cetak secara nasional mengalami penurunan sekitar 2 persen.
Komponen Tinta Cetak
- Bahan Perwarna/Pigmen
- Zat Pengikat/Varnish/Vehicle
- Zat Aditif / BahanPenolong / Zat Tambahan (Additional Agent)
Produsen tinta cetak di Indonesia hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 15 perusahaan seperti PT. Cemani Toka, PT. DIC Graphics, PT. Colorpark Indonesia, (Tbk.) dan lainnya.
Produksi tinta cetak nasional sepanjang tahun 2016 hingga 2020 secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan yang lambat. Pada tahun 2016 produksi tinta cetak nasional tercatat 145.582 ton, kemudian pada tahun 2017 turun 3,4% menjadi sebesar 140.626 ton, sedangkan ekspor tinta cetak terbesar tahun 2016 adalah (Printing ink, other than black) sebesar 8.067 ton dengan nilai US$.116.873 ribu. selengkapnya terdapat dalam Jurnal Bisnis Bizteka Edisi Agustus 2021 dan daftar isi