Dalam masa pasca Pandemi Covid-19, isu kebersihan dan kesehatan semakin semarak, memicu bisnis kesehatan seperti fasilitas rumah sakit, alat kesehatan, farmasi, serta produk kebersihan seperti deterjen, sabun, sampo, dan pasta gigi.
Seperti diketahui bahwa perkembangan consumer produk kebersihan yang paling popular adalah deterjen dan sabun mandi. Adapun bentuk produknya antara lain bisa padat, powder atau cair. Menurut penelitian Bizteka, selama beberapa tahun terakhir produksi deterjen sudah cukup besar yaitu sekitar 2,6 juta ton pada tahun 2022 dan selama tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 2,7 juta ton. Berkembangnya consumer produk kebersihan secara otomatis akan meningkatkan konsumsi bahan aktifnya diantaranya yaitu surfaktan, builder, pewarna dan aditif lainnya.
Sebagai gambaran perkembangan industri yang berhubungan dengan bisnis kesehatan, pada bizteka edisi November 2023 ditampilkan perkembangan GDP Indonesia untuk sektor Chemical, Pharmaceutical and Traditional Products Industries. Pada tabel di bawah ini terlihat bahwa laju GDP berdasar harga berlaku (Current Market Price) pada sektor ini meningkat rata-rata 10,6% per tahun selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2018 GDP masih Rp. 239,7 Triliun, kemudian terus meningkat hingga tahun 2022 lalu sudah mencapai Rp. 357,3 Triliun,
Dengan kondisi perkembangan bisnis consumer produk kesehatan tersebut di atas, maka Bizteka kali ini menampilkan laporan khusus pada edisi November 2023 berjudul “PROSPEK INDUSTRI DAN PASAR LINEAR ALKYBENZENE SULFONATE DI INDONESIA”. Pada laporan khusus ini dibahas konsumsi bahan kimia surfaktan yaitu LAS yang dipakai oleh industri deterjen, sabun, sampoo dan sejenisnya. Selain kondisi suplai demand LAS selama beberapa tahun lalu, juga dilakukan perhitungan proyeksi konsumsi Linear Alkilbenzene Sulfonate (LAS) untuk lima tahun mendatang sampai dengan tahun 2028.
Dengan gambaran sekilas tentang perkembangan industri salah satu bahan kimia supporting untuk industri consumer produk kesehatan yang prospektif seperti dijelaskan di atas akan meningkatkan iklim investasi. Untuk itu akan tercipta keterbukaan wawasan para investor dan juga para pengambil kebijakan untuk dapat melakukan kegiatan sinergis dalam meningkatkan kinerja bisnis disektor industri consumer produk kesehatan atau lebih luas lagi di sektor industri kimia kesehatan di Indonesia. Semoga…!!!