Product Description
Prospek Industri & Pemasaran MSG di Indonesia, Banyaknya perusahaan Mono Sodium Glutamat (MSG) di Indonesia tidak terlepas dari sumber bahan baku yang tersedia. Disisi lain marketnya pun cukup luas, mulai dari industri makanan dan bumbu, yang tersebar diseluruh Indonesia, kemudian industri jasa boga seperti hotel, restaurant, rumah makan, dan tak kalah penting sektor rumah tangga.
Meskipun demikian persoalan tetap ada yakni persaingan yang yang cukup ketat guna meraih pangsa pasar. Bayangkan saja ditingkat pasar tradisional hingga pasar swalayan produk tersebut dipasarkan dengan perbedaan harga cukup tipis. Bahkan untuk menyiasiati tersebut pelaku usaha melakukan diskon.
Kondisi ini semakin diperparah dengan masuknya produk impor Mono Sodium Glutamat (MSG) dari sejumlah negara setiap tahunnya, dengan volume yang terus meningkat. Bahkan terlihat sulit dibendung, ini jelas semakin mempersulit kemampuan meraih pasar. Apalagi ditengah perdagangan bebas seperti sekarang ini, dimana setiap negara boleh memasarkan produknya kesejumlah negara.
Saat ini untuk meyiasati persiangan yang cukup ketat, pelaku usaha mencoba meningkatkan kemampuan produksi guna mencari pasar-pasar baru yang potensial, baik lokal maupun ekspor. Bahkan untuk pasar ekspor dalam dua tahun terakhir menunjukan tren meningkat, namun di tahun 2020 wabah virus corona melanda seluruh dunia permintaan terhadap produk MSG terganggu dan diperkirakan mengalami penurunan.
Melihat perkembangan yang terjadi pada sektor industri MSG di Indonesia, mendorong BIZTEKA tertarik untuk meneliti dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan industri MSG nasional dalam beberapa tahun terakhir. Disamping membahas perkembangan produksi, konsumsi, ekspor, dan impor, juga dilihat permasalahan apa saja yang terjadi, serta memprediksi prospek bisnis MSG di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang. selengkapnya Bizteka 059/September/ 2020