Melihat potensi pasarnya yang masih cukup besar, PT CITRA CENDEKIA INDONESIA mencoba untuk mengulas lebih dalam mengenai prospek 10 perkebunan unggulan di Indonesia yang meliputi perkebunan karet, kelapa sawit, kopi, kakao, kelapa, lada, cengkeh, tembakau,teh serta perkebunan tebu/gula.
Kakao hingga saat ini masih tercatat sebagai komoditas primer di sektor perkebunan yang memiliki potensi cukup besar sebagai penghasil devisa negara. Menurut nilai ekspornya, komoditas ini termasuk yang tergolong bagus sehingga tidak berlebihan apabila kakao ini dianggap sebagai komoditas unggulan.
Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan industri hilir kakao didalam negeri. Dalam beberapa tahun terakhir industri hilir kakao nasional mulai berkembang. Kondisi ini terlihat dari konsumsi kakao nasional yang terus meningkat dalam enam tahun terakhir.
Untuk dapat mencukupi kebutuhan kakao nasional, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah diantaranya dengan memperluas lahan perkebunan kakao, penggunaan bibit unggul sehingga produktivitasnya dapat ditingkatkan serta peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif.
Hingga 2014 luas areal perkebunan kakao nasional terus meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 4,15% per tahun. Bila pada tahun 2009 luas arealnya baru tercatat sebesar 1,59 juta hektar, sampai tahun 2013 telah meningkat menjadi 1,85 juta hektar. Pada tahun 2014 luas areal perkebunan kakao ini diproyeksikan meningkat lagi menjadi 1,94 juta hektar.
Kontribusi perkebunan rakyat ini mencapai 95,4% dari keseluruhan perkebunan kakao nasional. Disusul kemudian perkebunan swasta dengan kontribusi sekitar 2,4% dan sisanya 2,2% adalah milik perkebunan negara.
Sejalan dengan perkembangan luas lahannya, perkembangan produksi kakao di Indonesia secara keseluruhan juga cenderung meningkat dengan laju yang masih relatif kecil yaitu sekitar 0,52 persen per tahun. Sepanjang periode tersebut penurunan produksi terjadi pada tahun 2011 saja.
Setelah sempat meningkat dari 809.583 ton menjadi 837.918 ton pada tahun 2010, produksi kakao nasional pada tahun berikutnya menurun menjadi 712.231 ton. Dalam dua tahun berikutnya produksi kembali meningkat dan menjadi 777.539 ton pada tahun 2013. Demikian juga pada tahun 2014 produksi diproyeksikan meningkat lagi menjadi 817.322 ton, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
kajian mengenai perkembangan dan prospek Komoditi Perkebunan di Indonesia secara lengkap bisa anda dapatkan di Citra Cendekia Indonesia artikel ini bersumber dari sebagian pembahasan studi 10 KOMODITI PERKEBUNAN DI INDONESIA, 2015-2019.