Bahan baku hot rolled plate/HRC & plate adalah berupa slab yang sudah mengandung unsur pemrosesan kimia sesuai standar. Slab dimasukan ke dalam reheating furnace untuk proses pembakaran (peleburan). Setelah selesai maka dilanjutkan dengan proses descaling dan dimasukan ke dalam rolling mill. Bahan slab yang sudah hampir menjadi plat lembaran itu, lalu ditipiskan (thickness) dan dilanjutkan dengan proses shearing. Setelah dilakukan proses shearing, plat lembaran canai panas (hot rolled plate) pun selesai dibuat dan siap dipasarkan.
Sampai saat ini terdapat 5 perusahaan produsen Hot Roll Coil (HRC) & Plate di Indonesia yang semuanya berada di Pulau Jawa. Dua perusahaan berada di Provinsi Banten yaitu PT. Krakatau – Posko dengan kapasitas produksi 1.500.000 ton per tahun dan PT. Krakatau Steel Tbk. dengan kapasitas produksi 2,4 juta ton per tahun, selanjutnya 1 perusahaan berlokasi di Bekasi, Jawa Barat yaitu dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun, dan 2 perusahaan di provinsi Jawa Timur dengan kapasitas total 500.000 ton per tahun
Ekspor
Walaupun Indonesia sebagai Negara yang masih mengimpor Hot Roll Coil/HRC & Plate yang cukup besar namun aktifitas ekspornya juga cukup lumayan dan dalam lima tahun terakhir (2014-2018*) mengalami peningkatan rata-rata 15,9% per tahun dan dilihat dari sisi nilainya meningkat 23,6% per tahun.
Volume ekspor tahun 2014 tercatat 395.996 ton senilai US$.231,72 juta, kemudian pada tahun 2015 menurun menjadi 390.500 ton senilai US$.159,95 juta dan meningkat terus hingga tahun 2018 diperkirakan akan menjadi 695.912 ton senilai US$.441,7 juta, (Selengkapnya pada Bizteka edisi Februari 2019)