Seluruh kebutuhan garam di Indonesia sampai saat ini belum bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri, beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor teknologi, faktor lahan tambak dan faktor cuaca.
Realisasi produksi garam Indonesia selama periode 2019-2023 sangat fluktuatif. Pada 2019 produksi garam nasional mencapai 2.852.125 ton. Namun, begitu pandemi melanda, pada 2020 jumlahnya turun 52,12% menjadi 1.365.711 ton. Kemudian pada 2021 volume produksi garam Indonesia turun 20,03% dan merosot lagi 35,86%.
Tingginya produksi garam pada tahun 2023 lalu, dipengaruhi adanya fenomena EL Nino yang menyebabkan cuaca lebih kering dan terik, disisi lain didukung oleh teknologi tunnel di tambak garam yang sudah diterapkan dengan baik. Melalui teknologi itu para petambak bisa memproduksi garam di berbagai kondisi cuaca.
Berdasarkan provinsinya, produksi garam Indonesia pada 2022 paling banyak berasal dari usaha Tambak Jawa Tengah yang mencapai 214,5 ribu ton.
Selengkapnya terdapat pada Jurnal Bizteka Edisi 100 Februari 2024 “Prospek Industri dan Pasar Garam di Indonesia”