Industri tekstil dan produk tekstil termasuk salah satu industri strategis jika ditinjau dari penyerapan tenaga kerja. Pada saat ini penyerapan industri tekstil dan alas kaki menyerap sekitar 15% dari seluruh tenaga kerja di sektor manufactur. Industri tekstil Indonesia selama ini mampu berkembang baik di sektor hulu maupun hilir. Dari baku bahan hingga tahapan finishing, menciptakan rantai pasokan yang sangat efisien. Walaupun beberapa waktu terakhir industri tekstil mengalami penurunan kinerja, tetapi masih ada harapan karena melihat perkembangan penduduk Indonesia yang potensial untuk menjadi pasar tekstil. Dengan kondisi ini maka sektor industri tekstil termasuk dalam kelompok atas dalam urutan investasi
Hasil pengamatan PT. CCI dari data BKPM hingga Juni tahun 2016, realisasi investasi oleh PMDN atau yang biasa di sebut Domestic Direct Investment (DDI) mencapai Rp 102,5 Triliun dengan 3.492 proyek. Realisasi investasi sebesar itu, industri tekstil masuk dalam urutan ke 11 dari 24 sektor industri karena 9 sektor masuk dalam Other sector, dengan nilai investasi sekitar Rp 2,8 Triliun.
Untuk realisasi investasi dari PMA atau biasa disebut Foreign Direct Investment (FDI) nilainya lebih besar yaitu sekitar USD 14,1 Miliar atau sekitar Rp 183,3 Triliun, dengan 12. 293 proyek. Realisasi investasi sektor tekstil berada pada urutan 16 dengan nilai investasi sekitar USD 179,36 Juta atau Rp 2,3 triliun.
Mengamati kinerja industry tekstil dan produk tekstil di Indonesia yang diharapkan masih prospektif maka pada bulan September 2016 ini, CCI telah berhasil menerbitkan direktori Indonesian Textile and Textile Product, 2017 yang memuat secara lengkap data dan informasi dari sebanyak 1,047 perusahaan skala menengah dan besar.
