Impor Orthoxylene Indonesia, dengan belum diproduksinya bahan kimia O-xylene oleh Pertamina dan PT TPPI, maka seluruh kebutuhan O-xylene bagi industri pemakai didalam negeri seluruhnya harus dipenuhi dari produk impor, impor O-xylene Indonesia sepanjang tahun 2015 hingga 2019 cenderung meningkat dengan laju yang cukup siqnifikan yakni mencapai 33,3% per tahun.
Berdasarkan catatan impor Badan Pusat Statistik, pada tahun 2015 lalu impor O-xylene Indonesia telah mencapai 19.273 ton dengan nilai US$ 15.671 ribu, yang kemudian meningkat hingga tahun 2017 impor menjadi 55.100 ton pada tahun 2017 senilai US$ 42.940 ribu.
Selanjutnya di tahun 2018 impor O-xylene terlihat mengalami penurun menjadi 35.826 ton senilai US$ 32.927 ribu. Sementara itu ditahun 2019 lalu impor O-xylene kembali meningkat menjadi sebesar 46.037 ton senilai US$ 39.745 ribu
Impor O-xylene Indonesia pada tahun 2019 lalu didatangkan dari enam negara. Dari sejumlah negara tersebut, hanya dua negara yang mendominasi pasokan O-xylene dipasar Indonesia yakni India dan Singapura. Negara India pada tahun tersebut memasok sebanyak 32.311 ton atau merupakan 70,19% dari total impor Indonesia dengan nilai US$ 28.741 ribu, disusul Singapura sebesar 13.725 ton atau (29,81%) senilai US$ 11.001 ribu.
Negara lainnya yang ikut memasok O-xylene ke pasar Indonesia adalah China, Republik Jerman, Italia, dan Amerika Serikat dengan volume dan nilai pasok yang relatif kecil (Selengkapnya..)