Kendati aluminium sheet telah dapat diproduksi di Indonesia, ketergantungan Indonesia terhadap produk impor hingga saat ini masih cukup besar dan bahkan dalam enam tahun terakhir baik volume maupun nilai impornya cenderung meningkat. Produk aluminium sheet biasanya digunakan sebagai bahan dasar industri peralatan dapur dan rumah tangga, peralatan listrik, transportasi dan bahan bangunan. Sedangkan aluminium foil umumnya dipakai untuk kebutuhan bahan baku kemasan.
BIZTEKA-CCI melalui resetnya melihat potensi pasar aluminium sheet di pasar Indonesia yang cukup besar, sejumlah negara ikut mencoba memasarkan produknya ke Indonesia. Pada tahun 2015 negara Tirai Bambu China berhasil menguasai pasar aluminium sheet Indonesia dengan total pasokan mencapai 64,8% dari total impor Indonesia atau sebesar 80.405 ton dengan nilai US$ 191.835 ribu atau dengan share sekitar 56,1%.
Pemasok aluminium sheet terbesar kedua ditempati oleh Republik Korea dengan pasokan sebesar 19.265 ton (15,5%) senilai US$ 55.787 ribu (16,3%), disusul pasok dari Republik Jerman sebesar 5.105 ton (4,1%) senilai US$ 21.614 ribu (6,3%) serta pasok dari Singapura sebesar 3.799 ton (3,1%) dengan nilai US$ 11.263 ribu (3,3%). Untuk pasok dari negara lainnya dapat dilihat pada tabel berikut.